TIPE PEMANJATAN
Kecakapan mendaki juga termasuk pengenalan
terhadap jenis-jenis pendakian yang ada, yaitu :
Face Climbing
Yaitu memanjat pada tebing dimana masih
terdapat tonjolan-tonjolan ataupun celah-celah yang dapat digunakan sebagai
pijakan kaki maupun pegangan tangan. Dalam face climbing yang harus
diperhatikan adalah :
·
Tumpuan, percayakan berat badan pada kaki, bukan
pada tangan. Tangan lebih dipakai untuk mengatur keseimbangan.
·
Jangan rapatkan badan pada tebing karena akan
memudahkan momen gaya pada kaki akibatnya mudah tergelincir.
·
Jangan memindahkan tangn/kaki terlalu jauh supaya
berat badan tetap terkonsentrasi pada bidang tumpuan.
·
Jangan tergesa-gesa dan terlalu cepat dalam
bergerak.
·
Ingat hokum tripot, yaitu usahakanlah selalu ada
tiga titik tumpuan, 2 tangan satu kaki atau satu tangan 2 kaki.
Friction/Slab Climbing
Dalam pendakian ini semata-mata hanya
mengandalkan daya gesek sebagai penumpu. Ini sering terjadi pada tebing yang
tidak terlalu vertical/slab, dimana kekasaran permukaan tebing cukup dapat
menahan tubuh. Sepatu yang baik dan pembebanan maksimal pada kaki adalah hal
yang penting dalam pendakian jenis ini.
Fissure Climbing
Dalam pendakian jenis ini, anggota tubuh
diumpamakan sebagai pasak yang dijepitkan pada celah-celah yang ada, sehingga
merupakan daya penahan bagi tubuh kita. Disinilah jamming dan chimneying
berfungsi.
Pemanjatan biasanya dilakukan secara berkelompok,
dengan tugas yang berbeda, yaitu :
·
Leader, pemanjat yang naik pertama kali
·
Second man/belayer, pemanjat kedua sekaligus yang
menambat atau mem’belay’ leader.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar